Kamis, 14 Oktober 2010
I'm Yours and You are Mine
You watching over me always.
kekudusan hanya dapat dikejar dengan hati yang takut akan Tuhan, tidak cukup dengan hati yang cinta Tuhan
Teach me how to count my days... O God
Teach me everthing
menjadi pribadi yang lebih baik lagi..
Bapa, Ajarku Mengerti,
God biar Bumi berlalu segala yg kumiliki di ambil,
but jangan RohMu Kau ambil dari ku...
hanya itu kekuatanku....
lebih baik mati sekalipun daripada rohMu diambil dariku..
walaupun itu hanya satu detik saja..
coz U everthing.. YOU my breath. You
^ moga tulisan ku kali ini bisa diterbitkan... ^
hope
aku mau melewati saat-saat ini dengan BENAR, respon yang BENAR!!
dan akan belajar
mensyukuri semua warna yang Kau beri dalam hidupku..
Jesus i need U.. more n more
YOU are the center of my joy Father..
bagaimana engkau hidup..
Anak-KU Terkasih,
Dalam hidup yang penting adalah bagaimana engkau hidup, bukan bagaimana engkau mati. Suatu ketika ada seorang umat-Ku bertanya kepada hamba-Ku yang menjadi gembala di gerejanya tentang peristiwa hilangnya pesawat Adam Air beberapa bulan yang lalu. Ia bertanya mengapa Aku - Tuhan - membiarkan ada 3 keluarga hamba-Ku yang menjadi korban dalam peristiwa itu.
Apakah Aku tidak mengasihi mereka? Kemudian pendeta itu menjawab bahwa yang Aku perhatikan bukan bagaimana cara manusia mati, melainkan bagaimana cara manusia hidup. Putra-Ku sendiri, Yesus mati dengan cara tidak hormat, Ia harus mati tergantung di atas kayu salib. Jadi kalau hal itu terjadi pasti ada rencana-Ku yang indah di balik semuanya itu.
Apa yang Firman-Ku katakan dalam Alkitab tentang hidup ini? Engkau perlu memperhatikannya, agar engkau dapat bertindak bijaksana dalam hidup ini. Aku beritahukan:
Pertama, Hidup manusia itu singkat dan sementara (2 Korintus 5:1). Aku menggambarkan dalam Alkitab hidup ini seperti kemah yang suatu saat akan dibongkar. Kediamanmu sesungguhnya di sorga. Engkau Ku-ciptakan hanya sebagai pengembara di dunia ini dan akan kembali ke surga, kapanpun waktunya Aku yang tahu.
Kedua, hidup di dunia ini penuh penderitaan (2 Korintus 5:2-4), hal ini disebabkan karena orang-orang percaya pada Putra-Ku, masih tinggal dalam tubuh dan dunia yang berdosa. Masalah dan kesukaran yang menjadi kebanggaan manusia (Mazmur 90:10). Namun Aku menjadikan kekuatan bagi setiap orang yang beharap kepada-Ku.
Ketiga, Hidup ini harus dipertanggungjawabkan (2 Korintus 5:10). Setiap orang akan menghadap tahta pengadilan dan mempertanggungjawabkan apa yang sudah diperbuat selama hidupnya. Oleh sebab itu, termasuk dirimu, setiap orang percaya harus hidup bijaksana serta mengerti kehendak dan rencana-Ku sebagai Tuhan dalam hidupnya.
Keempat, hidup orang percaya harus berkenan kepada-Ku (2 Korintus 5:6-9). Simak dengan baik pesan hamba-Ku Paulus, "Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya."
Ingatlah bahwa adalah lebih penting bagaimana engkau hidup, bukan bagaimana engkau mati. Itu sebabnya biarlah engkau memiliki komitmen untuk hidup berkenan dan menyenangkan hati-Ku sebagai Tuhan Allahmu.
Hidup yang selalu berada dalam Aku dan Aku berada dalam engkau. Karena Aku adalah Hidup.
Sang Kehidupan,
TUHAN
sikap hati
Anak-Ku Terkasih,
Perbedaan antara melayani-Ku dan melayani diri sendiri sangatlah tipis. Engkau bisa saja memakai alasan melayani-Ku, tetapi sebenarnya engkau tengah melayani kepentingan dan kepuasan diri sendiri. Salah satu cara untuk menguji hal tersebut adalah dengan melihat respon yang engkau berikan tatkala pelayananmu tidak dihargai oleh orang lain, atau tatkala pendapat dan keinginanmu dalam pelayanan tidak diterima.
Apabila respon dirimu adalah marah, bahkan sampai mengundurkan diri dari pelayanan, itu berarti engkau tidak sedang melayani-Ku tetapi melayani dirimu sendiri. Salah seorang pelayan-Ku di Alkitab yang pernah bersikap demikian adalah Yunus (Yunus 4). Yunus marah tatkala melihat bahwa apa yang Aku lakukan ternyata tidak sesuai dengan keinginan dirinya. Ia kecewa tatkala Aku mau mengampuni Niniwe, musuh besar bangsa Israel ketika itu. Akan tetapi, Aku tidak membiarkan Yunus terus menerus larut dalam kemarahannya. Aku menghibur dan mengubah sikap hati Yunus melalui tumbuh dan matinya sebuah pohon jarak. Aku mengajarkan bahwa yang seharusnya Yunus layani adalah keinginan-Ku untuk menyelamatkan bangsa Niniwe. Bukan keinginan hatinya yang menghendaki agar bangsa itu dihukum saja.
Sikap hati yang lebih mementingkan keinginan-Kulah yang seharusnya dimiliki oleh setiap hamba-Ku. Salah satu kesalahan yang sering dihadapi para pelayan-Ku adalah tatkala mereka tidak lagi bisa membedakan mana keinginan-Ku dan mana keinginan diri sendiri. Oleh sebab itu, marilah engkau berubah. Milikilah sikap hati yang benar, karena melayani di ladang-Ku berarti mengerjakan urusan-Ku sebagai Tuhan, bukan urusanmu sebagai manusia.
Allah yang memberimu hati,
TUHAN
Langganan:
Postingan (Atom)